Seputar Peradilan

PEMBINAAN MENTAL

" MENYESAL BERBUAT BAIK KURANG OPTIMAL "

 

Pengadilan Agama Kota Cimahi Kelas IA mengadakan acara Bimbingan Mental (Bimtal), yang dihadiri oleh Pimpinan, Hakim, Panitera, Sekretaris, Pejabat Struktural dan Fungsional, ASN dan PPNPN. Bimtal sebagaimana biasanya dilaksanakan selesai menunaikan ibadah Ashar Berjamaah, Kamis 17 Oktober 2024 di Mushalla Al Mahkamah PA Kota Cimahi. Petugas bimbingan mental dalam kesempatan ini Dr. H. Al Fitri, S.Ag., S.H., M.H.I. (Wakil Ketua PA Kota Cimahi).

WhatsApp Image 2024 10 17 at 15.18.34

Bimtal di PA Kota Cimahi merupakan program pembinaan mental dan rohani bagi seluruh aparaturnya yang dilaksanakan setiap hari Kamis, yang bertujuan untuk menguatkan mental dan spiritual Aparatur Peradilan agar dapat diimplementasikan dalam pelaksanaan tugas sehari-hari.

Mengawali tausiahnya, Wakil Ketua PA Kota Cimahi mengangkat tema “menyesal ketika berbuat baik yang kurang optimal, menyesal bukan karena berbuat dosa melainkan karena merasa tidak optimal dalam melakukan kebaikan. Berbuat baik tidak saja untuk diri sendiri, akan tetapi juga untuk orang banyak dan di tempat kita bekerja.”

Dalam paparannya tidak lupa menyelipkan kisah seorang sahabat Nabi Muhammad SAW yang bernama Sya’ban RA, yang punya kebiasaan iktikaf di sudut masjid saat menunggu shalat berjamaah. Tempat spesial itu dipilih bukan karena nyaman untuk bersandar, melainkan karena tidak mau mengganggu dan terganggu orang lain. Tentang kisah ini dapat dibrowsing di geogle di link berikut: https://kepri.kemenag.go.id/page/det/kisah-sya--ban-sahabat-nabi-yang-menyesal-saat-sakaratul-maut

Dari kisah sahabat Nabi Muhammad SAW yang bernama Sya’ban RA tersebut, dapat diambil beberapa hikmah untuk diimplemntasikan dalam kesaharian termasuk ketika berinteraksi di PA Kota Cimahi, di antaranya:

Pertama, pentingnya konsistensi dalam melakukan kebaikan. Dalam sebuah hadis, Nabi Muhammad SAW menyampaikan sesungguhnya amalan yang dicintai oleh Allah adalah yang terus-menerus walaupun sedikit, dan bermamfaat untuk orang lain.

Kedua, pentingnya menciptakan suasana nyaman dalam beribadah, nyaman buat kita serta nyaman buat orang lain. Boleh saja berzikir, tapi jangan sampai mengganggu kenyamanan orang lain. Apalagi pada waktu yang mestinya digunakan untuk istirahat.

Ketiga, pentingnya mempererat silaturahim melalui shalat berjamaah. Tengok kanan tengok kiri saat salam di pengujung shalat mengandung makna akan pentingnya memperhatikan saudara-saudara kita.

Keempat, pentingnya optimalisasi dalam beribadah, berbuat kebaikan, dilakukannya penuh dengan kesungguhan, perencanaan yang matang, pelaksanaan yang terukur, serta evaluasi yang terarah.

Kelima, penyesalan selalu datang di akhir, penyesalan selalu ada di akhir karena hal ini bertujuan agar manusia dapat belajar dari kesalahannya.

Semoga kita semua mampu berubah ke arah yang lebih baik sehingga di akhir nanti berkumpul dengan manusia-manusia terbaik.